Ditulis oleh : Hisyam Ikhtiar M (Mahasiswa Filsafat, Universitas Indonesia)
Seiring berjalannya waktu setelah reformasi, kita dapat melihat bahwa dunia politik Indonesia tak mengalami perbaikan, bahkan korupsi terlihat lebih marak. Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai kaum muda yang akan menjadi penanggung jawab atas keberlangsungan negeri ini di masa yang akan datang? Membiarkan korupsi menjadi laten? Atau mencoba mengambil peran dalam dunia politik Indonesia? Tentu kita tidak ingin melihat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini hancur karena ulah para politisi yang korupsi dan mempermainkan sistem demi kepentingan kantong mereka. Lalu apa solusinya? Dengan segelintir demonstrasi kecil? Memang benar demonstrasi mampu menggulingkan rezim soeharto dan menggantinya dengan era reformasi, namun demonstrasi tersebut berskala nasional, bukan segelintir orang yang hanya akan dianggap angin lalu oleh para politisi yang menjabat di kursi DPR dsb.
Faktanya cara baru kolonialisme di era sekarang ini adalah melalui jalur ekonomi, politik, dll yang tidak lagi mengangkat senjata dan beradu otot. Kini penjajahan lebih bersifat mental, dan yang berbahaya Indonesia dijajah oleh bangsanya sendiri, lewat korupsi dan permainan politik lainnya. Lalu apa solusi yang lebih baik dari segelintir teriakan demo yang tak dianggap?
Lewat tulisan ini saya menyampaikan sebuah gagasan untuk memperbaiki dunia politik Indonesia. Sebagai Negara demokrasi kita berhak menyampaikan pendapat dan berkontribusi di bidang politik, dan saya menyarankan diselenggarakannya diskusi-diskusi terbuka yang bersifat independen dari kalangan pemuda, dimulai dari diskusi tingkat universitas/jenjang pendidikan lainnya, lalu tingkat regional, provinsi hingga skala nasional. Diskusi ini bersifat terbuka dan independen dari campur tangan pemerintah dalam proses penyelenggaraannya.
Diskusi semacam ini selain dimaksudkan untuk penyampaian aspirasi, juga bisa menjadi alat pemersatu kaum pemuda indonesia agar kita sebagai kaum muda menyadari bahwa kita satu tanah air dan memiliki tanggung jawab yang sama di masa depan yaitu memimpin negeri ini. Tidak lagi ada perpecahan, bentrok antar mahasiswa karena kasus sepele ataupun kesenjangan antar mahasiswa satu dengan yang lain. kita sama, kita satu dan kitalah pemersatu bangsa.
Setelah proses diskusi mencapai skala nasional, tentu saja penyampaian aspirasi ini dilangsungkan dengan proses diskusi terbuka antara pemuda dan pemerintah. Pemerintah diharapkan memiliki transparansi dalam pembuatan kebijakan dan pengolahan sistem pemerintahan. Pemerintah juga diharapkan dapat secara terbuka menerima aspirasi dari kaum pemuda. Tujuan lain dari pengandaan diskusi terbuka ialah meniadakan kekerasan dalam hal-hal yang berbau politik atau proses pengurusan kenegaraan.
Seiring berjalannya waktu setelah reformasi, kita dapat melihat bahwa dunia politik Indonesia tak mengalami perbaikan, bahkan korupsi terlihat lebih marak. Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai kaum muda yang akan menjadi penanggung jawab atas keberlangsungan negeri ini di masa yang akan datang? Membiarkan korupsi menjadi laten? Atau mencoba mengambil peran dalam dunia politik Indonesia? Tentu kita tidak ingin melihat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini hancur karena ulah para politisi yang korupsi dan mempermainkan sistem demi kepentingan kantong mereka. Lalu apa solusinya? Dengan segelintir demonstrasi kecil? Memang benar demonstrasi mampu menggulingkan rezim soeharto dan menggantinya dengan era reformasi, namun demonstrasi tersebut berskala nasional, bukan segelintir orang yang hanya akan dianggap angin lalu oleh para politisi yang menjabat di kursi DPR dsb.
Faktanya cara baru kolonialisme di era sekarang ini adalah melalui jalur ekonomi, politik, dll yang tidak lagi mengangkat senjata dan beradu otot. Kini penjajahan lebih bersifat mental, dan yang berbahaya Indonesia dijajah oleh bangsanya sendiri, lewat korupsi dan permainan politik lainnya. Lalu apa solusi yang lebih baik dari segelintir teriakan demo yang tak dianggap?
Lewat tulisan ini saya menyampaikan sebuah gagasan untuk memperbaiki dunia politik Indonesia. Sebagai Negara demokrasi kita berhak menyampaikan pendapat dan berkontribusi di bidang politik, dan saya menyarankan diselenggarakannya diskusi-diskusi terbuka yang bersifat independen dari kalangan pemuda, dimulai dari diskusi tingkat universitas/jenjang pendidikan lainnya, lalu tingkat regional, provinsi hingga skala nasional. Diskusi ini bersifat terbuka dan independen dari campur tangan pemerintah dalam proses penyelenggaraannya.
Diskusi semacam ini selain dimaksudkan untuk penyampaian aspirasi, juga bisa menjadi alat pemersatu kaum pemuda indonesia agar kita sebagai kaum muda menyadari bahwa kita satu tanah air dan memiliki tanggung jawab yang sama di masa depan yaitu memimpin negeri ini. Tidak lagi ada perpecahan, bentrok antar mahasiswa karena kasus sepele ataupun kesenjangan antar mahasiswa satu dengan yang lain. kita sama, kita satu dan kitalah pemersatu bangsa.
Setelah proses diskusi mencapai skala nasional, tentu saja penyampaian aspirasi ini dilangsungkan dengan proses diskusi terbuka antara pemuda dan pemerintah. Pemerintah diharapkan memiliki transparansi dalam pembuatan kebijakan dan pengolahan sistem pemerintahan. Pemerintah juga diharapkan dapat secara terbuka menerima aspirasi dari kaum pemuda. Tujuan lain dari pengandaan diskusi terbuka ialah meniadakan kekerasan dalam hal-hal yang berbau politik atau proses pengurusan kenegaraan.