Setelah Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2014, ada banyak kelumit yang harus diselesaikan, salah satunya ialah stabilitas ekonomi. Pasalnya, ekses dari penyerahan harga minyak ke pasar menyebabkan naik turunya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pertanyaan selanjutnya ialah apakah kebijakan ini menciptakan stabilitas atau instabilitas? Kali ini IYPs menggandeng FISIP Universitas Indonesia dan Ciputat Studies untuk berdiskusi soal permasalahan tersebut di Gedung FISIP UI, Depok pada tanggal 17 April 2015.
16 Comments
Untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan pada akhir Desember 2015, Indonesian Youth Projects (IYPs) menginisiasikan forum group discussion untuk membahas tema kesiapan Indonesia dalam menghadapi MEA 2015 khususnya peranan pemuda Indonesia. Kali ini, IYPs hadir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN-V) Jakarta pada tanggal 1 April 2015. MEA merupakan sistem integrasi ekonomi yang diterapkan oleh negara anggota ASEAN. Integrasi yang dimaksud secara general ialah adanya penerapan pasar bebas dikawasan Asia Tenggara meliputi barang dan jasa. Jadi, fokus MEA bukan hanya soal penghapusan impor dan ekspor barang suatu negara, tapi juga sistem yang menghendaki bebas keluar masuknya tenaga kerja tanpa persyaratan yang mempersulit seseorang untuk bekerja diluar negeri atau orang luar negeri yang ingin bekerja didalam negeri. Maka dari itu, suatu negara harus mampu memiliki daya saing tenaga kerja agar kualitas tenaga kerja tidak kalah saing dengan negara lainya. Supply sumber daya tenaga kerja yang kali ini menjadi fokus bagi pemuda. Inilah yang dikehendaki oleh para peserta diskusi kaitanya dengan peran pemuda dalam menghadapi MEA 2015. Meskipun secara ekonomi makro pemuda tidak dapat mengoptimalisasi peranya, tapi mereka bisa berperan dalam mempersiapkan kualitas sumber daya tenaga kerja. Para peserta diskusi sepakat bahwa agar tenaga kerja Indonesia mampu bersaing dalam MEA 2015, diperlukan upaya untuk meningkatkan kapabilitas SDM, yakni tenaga kerja yang mampu meningkatkan karakter pemuda Indonesia dengan standarisasi global. Peningkatan kapabilitas pemuda dipercaya mampu membantu Indonesia agar bisa bersaing dengan tenaga kerja negara ASEAN lainya. Pertanyaanya kemudian adalah bagaimana cara untuk meningkatkan kapabilitas pemuda? Yang dipercaya dapat meningkatkan kapabilitas pemuda adalah dengan melibatkan pemuda dalam berbagai kegiatan organisasi atau komunitas yang sesuai dengan passion mereka. Dengan ini, pemuda dapat meningkatkan kualitas leadership skills, management conflict, communication skill, dan lainya sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja. Gerakan yang perlu dilakukan pemuda juga harus bertumpu pada pemberdayaan kapasitas, harapanya pemuda dapat menjadi aktor dalam menyiapkan kualitas SDM Indonesia. Namun, yang perlu digaris bawahi disini adalah rasa nasionalisme pemuda perlu ditingkatkan. Meskipun secara skill pemuda dapat bersaing secara global, tapi harapanya ia juga memiliki rasa nasionalisme. Karena nasionalisme inilah yang kemudian menjadi perangsang pemuda untuk berkontribusi untuk bangsanya. Nasionalisme ini pula yang pada akhirnya menghantarkan pemuda untuk 'melek politik'. Para peserta diskusi percaya bahwa perlu keterlibatan partisipasi pemuda dalam politik karena keputusan-keputusan ekonomi tidak bisa lepas dari keputusan politik. Pemuda diharapkan mampu mengawasi dan memiliki sikap kritis dalam menanggapi keputusan-keputsan politik yang dilakukan oleh pemerintah. Terakhir, untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi MEA, pemuda dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi bisa dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Tindakan secara langsung dapat berupa seminar, workshop, atau kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Sedangkan secara tidak langsung, pemuda juga dapat melakukan sosialisasi dengan media sosial dimana yang kita tahu bahwa sosial media akhir-akhir ini menjadi media yang digemari oleh para masyarakat Indonesia. Kedua tindakan ini diharapkan mampu mengenalkan isu MEA kepada masyarakat dan merangsang mereka untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi MEA pada akhir Desember 2015 ini. Jakarta, Minggu (8/3) diadakan kegiatan #DonorAspirasi di area Car Free Day oleh organisasi Indonesian Youth Projects. #DonorAspirasi sendiri adalah sebuah gerakan guna mewadahi berbagai pesan baik opini, kritik, atau ide dan gagasan anak muda Indonesia dalam melihat permasalahan yang terjadi di Indonesia.
Kegiatan #DonorAspirasi dimulai pukul 7 hingga 11 pagi. Bertempat di Jalan M.H. Thamrin Jakarta tepatnya di depan Mall Sarinah, kegiatan dimulai dengan membagikan sticky notes berbagai warna kepada pengunjung. Selanjutnya pengunjung dapat menuliskan segala bentuk pesan yang ingin mereka sampaikan dalam sticky notes tersebut. Terakhir pesan tersebut kemudian ditempelkan di spanduk yang telah disediakan panitia agar bisa dilihat oleh publik. Meskipun sempat terganggu oleh cuaca yang tidak bersahabat, namun kegiatan ini tetap dilaksanakan sampai akhir. Setidaknya 100 lebih pesan yang dapat terkumpul dari kegiatan ini. Awalnya kegiatan ini dikhususkan bagi anak muda. Namun ternyata banyak juga anak kecil dan orang tua yang ikut bergabung untuk menyampaikan pesan mereka. Ini menunjukan bahwa masyarakat dari segala umur memiliki pesan yang ingin mereka sampaikan kepada publik terkait permasalahan Indonesia yang sedang tejadi saat ini. Menurut Renaldy Akbar selaku President dari Indonesian Youth Projects, kegiatan ini dilaksanakan atas dasar keprihatinan akan partisipasi anak muda saat ini. Menurutnya setidaknya terdapat dua partisipasi anak muda. Yang pertama adalah mereka yang mengeluarkan kritik yang tidak konstruktif dan biasanya hanya “nyinyir” tentang keadaan di sekitar mereka. Kedua, mereka yang beropini dengan berlomba-lomba menghasilkan solusi. Oleh karena itu, adanya #DonorAspirasi diharapkan bisa sebagai wadah bagi anak muda menyumbangkan pesan optimis, kritik konstruktif, atau solusi-solusi bagi Indonesia. Selain meningkatkan kepekaan anak muda terhadap isu sosial, melalui kegiatan ini juga diharapkan agar aspirasi anak muda lebih substantif dan solutif. Walaupun kegiatan ini telah selesai dilaksanakan, namun setiap orang tetap dapat menyampaikan pesan mereka melalui redaksi Indonesain Youth Projects yang nantinya akan dipublikasikan. “Kalian bisa mendonorkan aspirasi kalian ke dalam dua wadah. Pertama, gerakan #DonorAspirasi yang dilaksanakan dijalan dengan waktu yang tentative. Kedua kalian bisa mengirimkan artikel ataupun opini kalian ke alamat email: [email protected] untuk dipublikasikan” ujar Renaldy. Untuk kegiatan selanjutnya, Indonesian Youth Projects masih akan terus melakukan kegiatan-kegiatan yang berlandaskan 3 pilar aksi organisasi. Yakni Youth Aspiration, Social Empathy, dan Capacity Building. Jadi bagi kalian yang belum bisa bergabung dengan kegiatan ini tetap masih bisa ikut serta dalam kegiatan IYPs lainnya kedepan. |